Home » » Pukul Wasit, Romaropen Dilarang Tampil Seumur Hidup

Pukul Wasit, Romaropen Dilarang Tampil Seumur Hidup

Written By Unknown on Rabu, 24 April 2013 | 07.06



JAKARTA - Kasus pemukulan wasit yang dilakukan oleh pemain Persiwa Wamena Pieter Romaropen kepada Muhaimin Iskandar mendapatkan perhatian khusus dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi berat akhirnya diberikan kepada pemain 29 tahun tersebut.

Rumaropen melakukan aksi brutalnya saat Persiwa bertandang ke markas Pelita Bandung Raya pada lanjutan kompetisi Indonesia Super League (ISL), Minggu lalu. Bapak dua orang anak ini tertangkap kamera memukul wasit hingga berdarah.

Insiden ini mendapatkan perhatian dari Internasional. Melihat hal itu, Komdis melalui Ketuanya Hinca IP Pandjaitan menjatuhkan hukuman berat kepada pemain yang sempat masuk skuad Timnas U-23 pada SEA Games 2005 lalu.

"Kami telah mendengarkan laporan pengawas pertandingan hari ini. Bahkan kami sudah melihat langsung wasit Muhaimin yang benar cedera di bibir sebelah kiri dengan empat jahitan, tiga jahitan besar, satu jahitan kecil,” ujar Hinca di kantor PSSI, Senayan, Rabu (24/4) petang.

“Akibat kejadian itu Muhaimin tidak bisa melanjutkan memimpin pertandingan atas rekomendasi dokter sehingga harus diganti. Itu artinya, pemukulan itu mengakibatkan wasit tidak dapat lagi melanjutkan pertandingan," cetus Hinca.

"Kami sudah berdiskusi dan sudah memutuskan bahwa tingkah laku buruk yang dilakukan saudara Romaropen itu adalah tindakan buruk sekali yang mencederai luar biasa wasit sampai tidak bisa memimpin pertandingan, beliau kita hukum untuk tidak boleh bermain bola seumur hidup," tegas pria yang juga menjabat anggota Komdis pada era kepemimpinan Nurdin Halid.

"Saya ulangi sekali lagi, saudara Romaropen memukul wasit sampai wasitnya berdarah-darah kemudian dibawa ke rumah sakit di jahit empat jahitan,tiga jahitan besar dan satu jahitan kecil. Perbuatan itu sangat berat sekali. Oleh karena itu, Komdis bersepakat bulat untuk memutus bahwa saudara Romaropen tidak boleh bermain bola seumur hidup," pungkasnya.

Komdis juga merasa tidak perlu memanggil Romaropen. Karena, Komdis sudah melihat video, melihat korban, dan mendapatkan laporan dari pengawas pertandingan.

Sumber: Okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar